SMKN 1 Majalaya kembali menjadi tuan rumah dalam kegiatan Pemberdayaan Mitra Masyarakat yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Kegiatan ini mengusung tema “Pendampingan Rebranding Produk Teaching Factory (TEFA) Berbantuan Augmented Reality sebagai Optimasi Kompetensi Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Guru SMKN 1 Majalaya.” Acara ini berlangsung dari tanggal 19 September 2024 dan diikuti oleh beberapa guru serta siswa yang terlibat dalam program TEFA DKV di SMKN 1 Majalaya.
Tidak hanya dari kalangan akademisi, kegiatan ini juga melibatkan partisipasi dari pihak industri, yakni Nusaedu yang diwakili oleh Irvan Satrya Prana. Kehadiran Nusaedu menambah dimensi praktis dalam pelatihan ini, dengan memberikan wawasan dan teknologi terbaru yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.
Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru SMKN 1 Majalaya dalam aspek Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK), khususnya dalam penggunaan teknologi Augmented Reality (AR) sebagai media pembelajaran dan alat promosi dalam proses rebranding produk-produk TEFA. Dengan pendampingan dari tim ahli UPI dan dukungan dari Nusaedu, diharapkan para guru dapat mengintegrasikan teknologi mutakhir ini dalam pengajaran dan pengembangan produk TEFA, sehingga mampu meningkatkan daya saing produk di pasar serta mendukung pembelajaran yang lebih inovatif.
Pelaksanaan dan Materi Kegiatan
Kegiatan pemberdayaan ini terdiri dari beberapa sesi, yang meliputi:
- Workshop Rebranding Produk TEFA: Pada sesi ini, para guru dan siswa diperkenalkan dengan konsep rebranding dan pentingnya identitas visual yang kuat untuk produk TEFA. Para peserta diajarkan bagaimana menciptakan branding yang menarik dan relevan dengan kebutuhan pasar saat ini.
- Pelatihan Penggunaan Augmented Reality: Tim dari UPI bersama dengan Nusaedu memberikan pelatihan teknis tentang penggunaan teknologi AR dalam konteks pendidikan dan pemasaran. Peserta belajar bagaimana mengaplikasikan AR untuk memperkaya konten pembelajaran serta meningkatkan daya tarik produk TEFA.
- Pendampingan Implementasi TPACK: Sesi ini fokus pada pengembangan kompetensi TPACK para guru. Melalui bimbingan intensif, para guru diajak untuk merancang materi pembelajaran yang menggabungkan aspek teknologi, pedagogi, dan konten secara efektif, dengan AR sebagai salah satu komponen utama.
- Simulasi dan Presentasi Hasil: Para peserta diberikan kesempatan untuk mempraktikkan hasil pembelajaran mereka melalui simulasi dan presentasi. Produk TEFA yang telah direbranding dengan bantuan AR dipresentasikan kepada tim penilai dari UPI dan Nusaedu, yang kemudian memberikan masukan dan saran untuk perbaikan lebih lanjut.
Manfaat dan Dampak Kegiatan
Kegiatan ini memberikan banyak manfaat bagi SMKN 1 Majalaya, terutama dalam peningkatan kompetensi guru dan siswa. Dengan penerapan AR dalam produk TEFA, diharapkan produk-produk yang dihasilkan oleh siswa dapat lebih mudah dipromosikan dan dikenal oleh masyarakat luas. Selain itu, kompetensi guru dalam aspek TPACK semakin terasah, yang akan berdampak positif pada kualitas pembelajaran di sekolah.
Irvan Satrya Prana dari Nusaedu menyampaikan bahwa kolaborasi ini sangat penting untuk mempersiapkan siswa SMK menghadapi tantangan industri 4.0. “Kami di Nusaedu berkomitmen untuk mendukung pengembangan pendidikan vokasi melalui teknologi yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan industri. Dengan AR, kita bisa memberikan pengalaman yang lebih mendalam dan menarik bagi para siswa,” ujar Irvan.
Kegiatan Pemberdayaan Mitra Masyarakat oleh Universitas Pendidikan Indonesia di SMKN 1 Majalaya berjalan dengan sukses dan memberikan dampak positif bagi seluruh peserta. Dengan peningkatan kompetensi TPACK dan pengenalan teknologi AR, SMKN 1 Majalaya siap untuk terus berinovasi dalam pengembangan produk TEFA dan pembelajaran berbasis teknologi. Kegiatan ini juga memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri, yang menjadi salah satu pilar dalam mencetak lulusan yang siap bersaing di era digital.
SMKN 1 Majalaya berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan tinggi seperti UPI dan industri seperti Nusaedu, dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan inovasi-inovasi baru yang relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri.